Kumpulan Puisi Santri Putra | Muhammad Alif Nugraha

Kumpulan Puisi Santri Putra | Muhammad Alif Nugraha

SANTRIMANDIRI.NET -  Setelah sebelumnya Santri Mandiri mengapresiasi karya santri puisi karya Syifa Nur Fadillah. Kali ini Santri Mandiri menghadirkan kumpulan puisi karya santri putra, Muhammad Alif Nugraha.



Al-Fatihah Untuk mu

Adakah kisah yang lebih hebat dari sekian cerita perjuangan?

Adakah kisah yang lebih fantastis dari sekian cerita para pahlawan?

Adakah kisah yang lebih menyedihkan dari sekian cerita pengorbanan?

Adakah kisah yang lebih menakutkan dari sekian cerita penyerangan?


Al-Fatihah Untuk mu Wahai Para Pahlawan...

Ketika peluru melesat cepat dari selubung senjata api

Tanpa takut melewati barisan pasukan yang rela mengorbankan diri

Tepat menusuk di bawah dada kiri 

Yang membuat korban seketika mati


Siapa yang berani?

Selain para pahlawan yang siap untuk mati

Membela tanah air negeri  kartini

Tak peduli apapun keadaannya nanti


Al-Fatihah Untuk mu Wahai Para Pahlawan...

10 November diperingati hari pahlawan 

Sebagai tanda terima kasih atas jasa perjuangan 

Kami bacakan aya-ayat suci al-qur’an 

Sebagai penerang di alam kuburan

Al-Fatihah Untuk mu Wahai Para Pahlawan...


Istimewa Nabiku


Istimewa itu... 

Adalah manusia yang hatinya tak pernah lelah 

Untuk mengingat tuhan

Istimewa itu..

Manusia  yang tak pernah terlihat bayangannya

Seakan cahaya mentari kalah terangnya 

Dengan cahaya yang dipancarkan dari dirinya

Istimewa itu..

Manusia  yang ketika dilahirkan

 bercahaya hingga ke ujung dunia

melihatnya pun membuat makhluk bumi terpesona

entah karena elok parasnya 

entah karena elok hatinya

dialah Nabiku...

dialah Kekasihku..

hingga keistimewaan nya di akui 

oleh tuhan yang maha mencintai..


Nyanyian pahlawan



“ Merdeka!... Merdeka!”  Teriak Prajurit

Menyatu dengan suara desingan peluru dan celurit

Teriakan kesakitan karena luka 

Itulah nyanyian khas para pahlawan


Bukan lagu tentang cinta 

Tapi lagu indonesia raya

Bukan lagu untuk bermesra

Tapi heningan mengundang luka

Dengan keadaan tidak tenang mereka bernyanyi

Sebuah lagu yang  nadanya itu-itu saja

Suara Merdeka! Allahu Akbar! 

Dan teriakan menjelang kematian 

Nyanyian para pahlawan


Bukan dangdutan ataupun musik kelabing

Hanya suara malam yang hening

Menunggu komando untuk menyerang

Sambil bernyanyi 

“Merdeka! Merdeka! Merdeka!”.


Sejenak renungan

Pernah berkata seorang pahlawan

Aku akan terus berjuang

Meskipun harus gugur di medan perang

Untuk satu tujuan 

Agar generasi muda tidak merasakan penjajahan


Tapi kenapa?

Pemuda sekarang tak pernah faham

Akan artinya sebuah perjuangan

Mencapai suatu kemerdekaan

 

Yang ada hanya faham tentang percintaan

Tentang kehidupan bersenang-senang

Bukan arti dari perjuangan 

Bukan pahlawan yang selalu dikenang


Sejenak kita renungkan

Apa peran kita mencapai kemerdekaan?

Apa yang kita lakukan pada masa penjajahan?


Kita tanya kepada diri sendiri

Apakah kita sudah berjuang?


Karya: Muhammad Alif Nugraha, Santri Pondok Pesantren Nurul Musthofa An-Nuroniyah, Kadungora, Garut

Kata-Kata Mutiara Puisi Santri Menulis

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel