Terjemahan Lengkap Kitab al Akhlaaqul lil Baniin Jilid ke-2

Terjemahan Lengkap Kitab al Akhlaaqul lil Baniin Jilid ke-2

Santri Mandiri - Pada kesempatan kali ini, kembali SantriMandiri.net akan berbagi terjemahan kitab fan ilmu adab/aklaq/tasawuf. Melanjutkan al Akhlaaqul lil Baniin Jilid ke-1.

Terjemahan Lengkap Kitab al Akhlaaqul lil Baniin Jilid ke-2


Kata sambutan Muhammad bin husein bin ali ba’abud:

Segala puji bagi allah yang menghiasi jenis manusia dengan akhlak mulia, dan sholawat serta salam semoga tercurahkan atas sebaik - baik manusia yang berakhlak luhur dan keluarga serta para sahabatnya dan setiap orang yang mengikuti jalan mereka yang lurus

Selanjutnya, jelaslah bahwa akhlak mempunyai pengaruh terbesar atas kehidupan individu bangsa-bangsa, atas tingkat kemajuan atau kemudurannya. Bahkan atas kekelan keberadaannya atau kehancurannya.

“sesungguhnya bangsa itu hidup selama ia berakhlak jika akhlak mereka lenyap maka hancurlah mereka”

Oleh sebab itu perhatian agama samawi trutama islam terhadap akhlak sungguh besar. Begitu pula bangsa – bangsa yang maju sangat memperhatikannya. maka tidaklah mengherankan ketika Nabi SAW bersabda : “aku di utus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia”.

Dan beliau bersabda : “tidaklah beriman bagi siapa yang tidak menepati janji”

Namun sangat di sayangkan kehidupan sipil dengan segala sarana kemewahannya dan kesejahtraan serta berbagai penemuan ilmiah yang sebagiannya bertujuan kenikmatan jasmani dan pemuasan nafsu hewani tetap merupakan faktor yang kuat untuk merobohkan bangunan akhlak dan meruntuhkan bangunan kemanusiaan yang tinggi. 

Disamping itu sambil pertikaian tercela diantara sesame manusia sedangkan perang-perang ini telah menimbulkan bencana dan akibat buruk yang merusak akhlak segala bangsa dengan berbagai tingkatan.

Akan tetapi pemeliharaan ilahi yang mengawasi alam semesta tetap melunakkan dan meringankan serta memperbaiki banyak kerusakan itu. 

Orang yang mengadakan perbaikan di setiap tempat dan zaman yang mempersiapkan jiwa mereka untuk mengabdi pada agama dan menasehati umat belumlah habis.

Mereka tidak takut untuk melaksanakan kewajiban mereka betapapun sulit keadaanya dan besar bahayanya, untuk menerangi jalan bagi manusia menuju keselamatan dan keamanan, semoga allah mengekalkan keadaan mereka.

Diantar cara-cara perbaikan akhlak yang terbalik adalah perhatian untuk mendidik ahklak para remaja dan pemuda guna menjamin kebahagiaan mereka di masa depan. 

Tidaklah mengherankan, karena merekan akan menjadi generasi penerus dan menerima peralihan tugas, maka perhatian untuk melurukan mereka adalah kewajiban suci agama, moril dan sosial atas para bapak, pendidik dan pengajar. 

Dengan demikian kemunculan buku “al-akhlak lil banin” (bimbingan bagi putra-putri anda ) karangan saudara al-ustadz Umar bin Ahmad Baradja, adalah sangat kita butuhkan dan amat sesuai untuk masa sekarang ini, dimana pengalaman agama dan akhlak tetap goyah dan lenyap sebagiannya.

Kepada al-ustadz umar kami haturkan banyak terima kasih dan kami harapkan darinya tambahan perhatian terhadap ahklak bagi remaja yang menjadi tumpuan harapan kita.

Kami harapkan pula agar buku ini laris dan diterima serta berpengaruh baik, trutama dari kalangan pendidik dan pengurus sekolah-sekolah.

Kepada kalian para bapak dan penajar saya serukan agar mendidik anak-anak dan murid-muridmu dengan baik serta membiasakan mereka berahklak mulia, dalam perkataan dan perbuatan serta berusaha memelihara pusaka berharga yang ditinggalkan bagi kita oleh salaf yang sahahih, berupa akhlak terpuji seperti : kemurahan hati, keberanian, suka meolong, suka menepati janji dan lainnya, serta menjadi suri tauladan terbaik bagi mereka.

Allahlah yang menunjukkan kebenaran dan dia jua yang member petunjuk kejalan yang lurus.

Sambutan dari pemohon maaf tuhannya

Lawang 1 dzul qaidah 1373 H.


1 AKHLAK

1. Wahai anak yang tercinta sesungguhnya akhlak yang baik itu menyebabkan kebahagiaan bagimu didunia dan akhirat. Tuhanmu ridha kepadamu. 

Engkau dicintai oleh keluargamu dan semua orang, sedang engkau hidup antara mereka secara terhormat. Kebalikannya adalah akhlak yang buruk. 

Ia adalah sumber (penyebab) kesengsaraanmu di dunia dan akhirat. Allah membencimu, engkau benci keluargamu dan semua orang dan engkau hidup di antara mereka dalam keadaan hina.

2. Maka hendaklah engkau memiliki akhlak mulia dan adab yang baik semenjak kecilmu agar engkau dibesarkan dan terbiasa dalam keadaan itu pada waktu besar. 

Engkau harus lebih dulu memaksakan dirimu atas hal itu hingga ia menjadi watak pada akhirnya. Allah ta’ala berfirman : 

“telah beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan telah merugilah orang yang mengotorinya”. (asy syams – 9). 

Nabi SAW bersabda yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam syurga adalah ketakwaan kepada allah dan akhlak yang baik. 

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya. Sungguh orang mukmin bisa mencapai derajat seperti orang yang berpuasa dan bersholat dengan akhlaknya yang baik”.

3. Sesungguhnya orang-orang tidak melihat kepada ketampanan wajahmu maupun kebaruan bajumu, tetapi mereka melihat kepada akhlakmu. 

Sebagaimana kata syair : 

“janganlah kamu melihat baju seseorang, jika kamu ingin mengenalnya, lihatlah adabmu, jika kayu garu tidak semerbak baunya, tidaklah orang bisa membedakan antara garu dan kayu”. 

Penyair lain berkata : 

“tidaklah bermanfaat bagi pemuda wajahnya yang tampan, apabila akhlaknya buruk”. 

Begitu pula ilmu tidak bermanfaat bila disertai akhlak yang buruk. 

Orang berilmu yang buruk akhlaknya lebih dibenci oleh masyarakat dari pada orang bodoh. 

Hendaklah engkau memperhatikan pendidikan akhlakmu sebagaimana engkau memperhatikan menuntut ilmu-ilmu dan pengetahuan.

4. Apabila anak sudah dewasa dan terbiasa dengan akhlak yang buruk, maka sulit sekali untuk mendidik dan memperbaikinya. K

adangkala hal itu tidak mungkin terwujud sama sekali. 

Sebagaimana kata penyair :

 “kadangkala adab itu bermanfaat bagi anak-anak pada waktu kecil, tetapi sesudah itu tidaklah bermanfaat adab itu baginya, sesungguhnya ranting yang lunak akan lurus jika meluruskannya, dan tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau meluruskannya.

5. wahai murid tercinta ...! 

engkau telah membaca jilid pertama dari buku ini dan mendapat manfaat baginya.

Dihadapanmu ini adalah jilid dua, maka pahamilah baik-baik dan amalkan isinya agar engkau menjadi orang yang beruntung dan baik akhlakmu serta terdidik jiwamu sehingga engkau peroleh kebaikan didalam dunia dan agama.

2# KEWAJIBAN ANAK TERHADAP ALLAH TA’ALA

1. wahai anak yang beradab ! 

Allah ta’ala telah mengaruniamu kenikmatan yang banyak, ia menjadikan kamu setelah dulu tidak ada. Allah memberimu akal dan menunjukimu kepada agama islam yang merupakan kenikmatan terbesar. 

Allah memberimu kenikmatan berupa pendengaran, penglihatan dan idah serta kedua tangan dan kedua kaki. 

Allah menciptakanmu sebagai manusia sempurna dalam bentuk yang terbaik. Allah ta’ala berfirman: 

“kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (at-tiin : 4). 

Allah memberimu keadaan sehat wal 'afiat. Allah menanamkan kasih sayang bagimu dalam hati ibu bapakmu hingga mereka memeliharamu dengan sempurna dan ia menjadikan kamu mencintai gurumu hingga ia mengajarimu ilmu yang berguna bagimu dalam agama dan dunia serta banyak lagi kenikmatan allah ta’ala bagimu yang tak terbilang. 

“dan jika kamu menghitung kenikmatan alah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” (an-nahl : 18).

2. Engkau harus bersyukur kepada tuhanmu atas kenikmatan-kenikmatannya dengan mentaati perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya serta mengagungkan-Nya dari lubuk hatimu. 

Maka janganlah berbuat buruk walaupun engkau berada sendirian. 

Dalam hadist dikatakan:

“takutlah kepada Allah dimana pun engkau berada”. 

Hendaklah engkau mencintai tuhanmu lebih banyak daripada kecintaanmu kepada ibu bapakmu dan dirimu sendiri. Hendaklah engkau mencintai pula semua malaikat-Nya, rasul-Nya, nabi-nabiNya dan hambaNya yang shalih, karena allah ta’ala mencintai mereka.

3. Engkau wajib pula meminta tolong kepada-Nya dalam berbagai keperluanmu dan bertawakkal kepadaNya dalam urusan-urusanmu. 

Allah ta’ala berfirman : “dan kepada allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman” (al-maidah :23). 

Dalam hadist Ibnu 'Abbas ra disebutkan bahwa nabi saw berkata kepadanya:

“hai anak, aku ajari kamu beberapa kalimat, pelihara (agama) allah, niscaya allah akam memeliharamu. Pelihara (agama) allah, niscaya engkau mendapati pertolonganNya di hadapanmu. 

Apalagi engkau memohon kepada Allah. 

Apabila engkau minta pertologan, maka minta tolonglah kepada allah. 

Ketahuilah bahwa seandainya seluruh ummat berkumpul untuk memberimu sesuatu manfaat, maka mereka tidak bisa memberimu manfaat, kecuali dangan sesuatu yang telah ditetapkan allah bagimu. 

Pena-pena malaikat yang mulia takdir allah telah diangkat dan lembaran-lembaran yang tertulis takdir allah telah kering dan seandainya mereke berkumpul untuk membahayakanmu, maka mereka tidak bisa membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan allah kepadamu”.

4. Apabila engkau bersyukur kepada Allah, maka Allah menambah kenikmatan-Nya bagimu. 

Sebagaimana firman allah ta’ala dalam al-qur’an yang mulia : “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu” (Ibrahim: 7). 

Dan allah menlindungimu dari berbagai musibah dan mewujudkan keinginan yang engkau harapkan. Allah SWT akan mencintaimu dan menjadikan paa manusia mencintaimu. 

Sebagaimana firman allah SWT:

 “sesungguhnya orang yana beriman dan beramal salih, kelak allah yang maha pengasih akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang” (Q.S Maryam : 96). 

Yakni Allah mencintai mereka dan menjadikan orang-orang mencintai mereka. 

Dalam hadist disebutkan: 

“apabila allah ta’ala mencintai seorang hamba, dia menyeru jibril as, sesungguhnya Allah telah mencintai si fulan, maka cintailah dia, maka jibril mencintainya,. 

Kemudian jibril berseru di langit : sesungguhnya allah telah mencintai si fulan, maka cintailah dia, maka penghuni langit mencintainya dan letakkanlah kecintaan kepadanya pada penghuni bumi”.

3. MURID YANG DICINTAI

Ada seorang guru yang lebih mencintai salah seorang muridnya saja dari pada murid-muridnya yang lain. 

Mereka merasa heran atas hal itu. Mereka berkata, “mengapa guru kita ini lebih mencintai murid yang ini daripada kami ?” 

Maka, sang guru pun ingin menunjukkan sebabnya. Ia memberi kepada mereka masing-masing seekor ayam. 

Lalu ia berkata “hendaklah masing-masing kalian menyendiri di suatu tempat dan menyembelih ayam agar tidak terlihat oleh seorangpun.” 

Semua murid pun mematuhi perintah guru itu, kecuali murid itu saja, ia mengembalikan ayam itu. Kemudian gurunya bertanya, “ 

mengapa engkau tidak menyembelih ayammu seperti yang dilakukan oleh teman-temanmu? “ 

anak itu menjawab : “ karena saya tidak bisa menyendiri di suatu tempat tanpa terlihat oleh seorangpun, sungguh allah melihatku disetiap tempat. 

Kemudian guru itu berkata kepada murid-muridnya, “lihatlah kepada murid ini, ia takut kepada allah dan tidak melupakanNya ditempat manapun. Itulah sebabnya saya mencintainya daripada kalian. 

Tidaklah ragu bahwa jika sudah besar, ia menjadi orang salih dan taat kepada allah di setiap waktu”.

4 KEWAJIBAN ANAK TERHADAP NABINYA SAW

1. Ketahuilah bahwa Nabi SAW, mempunyai hak yang besar padamu, dan haknya adalah yang terbesar sesudah hak allah ta’ala. 

Adab terhadap beliau adalah adab yang paling kuat dan paling wajib. 

Beliau membawa agama islam, dan dengan perantaranya engkau dapat mengenal allah dan dapat membedakan antara yang halal dan haram. 

Engkau tidak dapat membalas jasanya untuk selama-lamanya. 

Maka wajiblah engkau mencintainya dengan kecintaan yang sangat istimewa. 

Dalam hadits : “tidaklah beriman seorang diantara kamu hingga aku lebih dicintainya dari pada anak-anaknya dan ayahnya serta orang-orang semua”.

2. Tanda kecintaanmu kepada tuhanmu adalah engkau mencintai nabimu dan mengikutinya dalam perikehidupannya. Allah ta’ala berfirman:“ katakanlah jika kamu mencintai allah, maka ikutilah aku, niscaya allah mencintai kamu” (ali-imran : 31). 

Engkau cintai pula keluarganya dan para sahabatnya serta seluruh ummatnya. Dalam hadits dikatakan : “cintailah allah karena memberimu nikmat-nikmatNya, dan cintailah aku ( nabi Muhammad), karena cintamu kepada allah, dan cintailah keluargaku dami mencintai aku”.

Dalam hadits lain : “peliharalah aku mengenali para sahabatku. Janganlah kalian jadikan mereka caci maki setelah aku tiada.

Barang siapa mencintai mereka dan barang siapa membenci mereka, maka dengan membenci aku, akupun membenci mereka”. 

Dalam hadits lain : “tidaklah seseorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”.

3. Mentaati Nabi SAW dalam semua perintahnya.

Sebagaimana allah SWT berfirman : “barang siapa mentaati rasul, ia pun telah mentaati allah” (an nisa’ : 80). “apa yang diberikan allah hendaklah kamu ambil. Dan apa yang dilarangnya terhadap kamu maka tinggalkanlah” (al-hasyr :7). 

Termasuk ketaatanya adalah engkau bela agamanya dengan perkataan dan perbuatanmu. Engkau bela syariatnya dengan segenap kemampuanmu dan mengucapkan shalawat kepadanya

Sebagaimana perintah Allah kepadamu dalam firmanNya: “sesungguhnya allah dan malaikat-malaikatnya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya” (al-ahzab:56). 

Terutama di malam jumat dan pada hari jumat sebagaimana dalam hadits dikatakan : “perbanyak bersholawat untukku di hari jumat dan malam jumat, barang siapa melakukan itu, maka aku manjadi saksi dan memberi syafaat baginya pada hari kiamat”.[sumber tulisan: Pondok Pesantren Al Khoirot]

Demikian kajian Terjemahan Lengkap Kitab al Akhlaaqul lil Baniin Jilid ke-2 ini. Semoga bermanfaat.

Kitab Kuning

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel