Khutbah Jum'at: 7 Perkara yang Tidak Pernah Puas dengan 7 Perkara

Khutbah Jum'at: 7 Perkara yang Tidak Pernah Puas dengan 7 Perkara
7 perkara yang tak pernah puas dengan 7 perkara


Santri Mandiri - Seperti sabda rasulullah SAW. berdasarkan sebuah hadits Nashaihul Ibad, Hal: 53. Ada 8 perakara yang tak akan pernah puas dengan 8 perkara. Sesungguhnya secara tidak langsung beliau hendak menyampaikan, ada hukum sebab-akibat. Menyimak dari adanya hukum sebab akibat, Allah SWT. telah menciptakan semuanya dengan berpasang-pasangan.







7 Perkara yang tak puas dengan 7 perkara




ثَمَانِيَةُ أَشْيَاءَ لَا تَشْبَعُ مِنْ ثَمَانِيَةٍ: اَلْعَيْنُ مِنَ النَّظْرِ ، وَالْاَرْضُ مِنَ الْمَطَرِ ، وَالْأُنْثَى مِنَ الذَّكَرِ ، وَالْعَالِمُ مِنَ الْعِلْمِ ، وَالسَّائِلُ مِنَ الْمَسْئَلَةِ ، وَالْحِرْصُ مِنَ الْجَمْعِ ، وَالْبَحْرُ مِنَ الْمَاءِ ، وَالنَّارُ مِنَ الْحَطَبِ



Artinya: “Delapan perkara yang tak pernah merasa puas dengan delapan perkara. Mata tak pernah puas dari memandang, bumi dari siraman hujan, wanita dari laki-laki, seorang alim dari ilmu, orang yang suka bertanya dari masalah, orang yang tamak dari menghimpun harta, lautan dari air, dan api dari kayu bakar,” (al-Hadits).



Apa maksud dari sabda Rasulillah SAW. di atas? Sesungguhnya Rasulullah hendak menyampaikan, terdapat hukum sebab-akibat yang berlaku di dunia ini.


Seperti mata tidak pernah puas dari memandang. Maksudnya, disebabkan oleh ketidak puasan inilah, mata harus kendalikan! Jangan dibiarkan begitu saja.


Sebab, mata bisa menjadi penyebab lahirnya kemaslahatan, namun juga bisa menjadi penyebab lahirnya kerusakan, kemudlaratan, dan kerugian bagi orang lain, bahkan bagi pemiliknya sendiri.


Contohnya, kaum perempuan diperintah menutup aurat. Ini artinya, laki-laki diperintah untuk menjaga pandangan dari melihat aurat mereka.





Dalam hadits lain Rasulullah SAW. bersabda:



اَلدِّيْنُ اَلنَّصِيْحَةُ قُلْنَا: لِمَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: لِلهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ



Artinya: “Agama itu nasehat. Kami bertanya: Bagi siapa ya Rasul?. Rasulullah menjawab: “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi para pemimpin kaum muslimin, dan bagi seluruh kalangan mereka.”



Didalam hadits diatas walhasil nasihat yang pokok dan yang paling utama adalah agama. Demikian rasulullah pernah bersabda bahwasanya Laki-Laki tidak akan pernah puas dengan Wanita, bergitupun sebaliknya para wanita tidak akan pernah puas dengan laki-laki.



Kemudian, bumi tidak pernah cukup dari air. Jika dibaratkan, bumi itu gambaran jiwa. Sedangkan air gambaran nasehat. Sebagaimana air yang dapat menghidupkan bumi yang mati, maka nasehat juga dapat menghidupkan hati yang mati.



Ada juga perkataan rasulullah yang lainnya semisal: orang alim tidak akan pernah puas dengan ilmunya. Pada hakikatnya orang yang puas dengan ilmunya, itu adalah orang yang tak mau berilmu.



مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِنَفْسِهِ فَوَاحِدٌ مِنْهُ يَكْفِيْهِ وَمَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِلنَّاسِ فَاعْلَمْ أَنَّ حَوَائِجَ النَّاسِ كَثِيْرَةٌ



Artinya: “Orang yang menuntut ilmu untuk dirinya, maka satu bidang ilmu sudah cukup untuknya. Namun, siapa saja yang menuntut ilmu karena orang banyak, maka ketahuilah kebutuhan manusia itu sangat banyak.”



Seandainya diperbolehkan, 100 perempuan pun mungkin tidak akan cukup bagi seorang laki-laki. Untuk itu, diperlukan kendali dan pengendalian.



Tentu saja, kendali yang mampu menghentikan ketidakpuasan seseorang, yang tak lain adalah agama.



Sebab, undang-undang mungkin saja untuk dilanggar. Sementara agama, jangankan kita sebagai manusia, Iblis pun pada dasarnya takut melanggar aturannya yang sudah ditetapkan Allah SWT.



Kenyataannya, masyarakat menghadapi berbagai masalah yang harus diselesaikan. Harapan mereka, orang-orang berilmu mampu membantu mereka untuk menyelesaikannya. Bukan mereka yang tidak berilmu.



Untuk itu, orang yang dikaruniai akal cerdas, hendaknya tidak merasa puas dengan ilmu yang sudah ada pada dirinya. Setelah itu, ia kemudian berusaha mengamalkan dan mengembangkannya.



Dengan kata lain, delapan perkara yang disabdakan Baginda Nabi shallallahu‘alaihi wasallam adalah kiasan. Bagi orang-orang yang berakal, tugasnya adalah menjelaskan.


Khutbah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel